Yuk, Kenali Lebih Dalam Tentang

Kaki O dan Kaki X

Kaki merupakan salah satu bagian tubuh yang memiliki fungsi terpenting, yaitu sebagai penyangga tubuh dan mobilitas bagi tubuh. Jika bagian dari tungkai bawah kita memiliki masalah, pasti akan menyebabkan kesulitan dalam berjalan. Salah satu contoh masalah pada kaki adalah kaki berbentuk O atau X.

Kaki O atau genu varum dan kaki X atau genu valgum merupakan gangguan pada pertumbuhan tulang kaki karena adanya pergeseran atau rotasi pada persendian antara tulang lutut dan tulang paha sehingga sudut yang terbentuk antara kedua tulang tersebut tidak normal yang akan berdampak pada posisi berdiri dan keseimbangan. Gangguan ini menyebabkan penderita genu valgum maupun genu varum akan mudah terjatuh dan mudah lelah. Genu varum dan genu valgum paling sering terjadi pada bayi baru lahir yang kemudian akan terbawa hingga mereka beranjak dewasa. Bentuk kaki pada bayi baru lahir hingga usia 1 tahun biasanya akan dimulai dengan genu varum atau kaki O dan kemudian seiring pertumbuhan anak, tungkai bawah akan menjadi lurus dan selanjutnya akan berkembang menjadi genu valgum sekitar usia 3-4 tahun dan akan sembuh dengan sendirinya pada usia 9-10 tahun.

 

Gambar 1. Kaki X dan Kaki O

(Sumber: southfloridasportsmedicine.com)

Gangguan tungkai bawah ini merupakan gangguan non-traumatik. Kaki X merupakan bentuk deformasi lutut yang dimana menyebabkan lutut bersentuhan antara satu sama lain, sedangkan pada kaki O dicirikan oleh adanya deformitas varus yang ditandai dengan bentuk lutut yang membungkuk sehingga terlihat seperti busur panah.

Selain faktor genetik, genu varum dan genu valgum dapat terjadi karena beberapa faktor, di antaranya: pemakaian popok sekali pakai dengan cara yang salah dan durasi waktu yang tidak tepat. Pemakaian baby walker bagi anak yang belum cukup umur, yang dimana pada saat tersebut anak belum kuat untuk menopang tubuhnya akan membuat sang anak memaksakan salah satu kakinya untuk menopang tubuhnya. Faktor lain yang dapat mempengaruhi terjadinya genu varum dan genu valgum adalah posisi tidur yang salah, kebiasaan duduk yang salah misalnya W-sitting yang dimana akan memberikan beban berlebih pada panggul dan lutut anak, kebiasaan menggendong yang salah, kelebihan berat badan atau obesitas atau lahir dengan posisi sungsang, dan kurangnya aktivitas fisik. Selain faktor-faktor di atas, kaki O juga dapat disebabkan oleh beberapa penyakit, seperti penyakit blount (pertumbuhan abnormal pada lempeng tulang kering atas), rakitis (melemahnya dan melunaknya tulang pada anak), penyakit paget (gangguan pergantian jaringan pada tulang) dan dwarfisme (tubuh pendek).

Pengobatan yang dapat dilakukan pada penderita genu varum dengan deformitas ringan adalah dengan menggunakan sepatu khusus. Penggunaan sepatu khusus ini akan membantu penderita agar bisa berjalan lebih baik dan seimbang, seperti contohnya menggunakan sepatu khusus dengan insole bagian luar terangkat 3/8″ dan dengan batang bagian dalam yang panjang memanjang ke selangkangan dan tali kulit di tibia dan lutut. Selain itu, penderita kaki O ini dapat menggunakan kerangka atau yang lebih sering dikenal sebagai braces. Operasi korektif juga dapat dilakukan, jika menderita genu varum dengan deformitas parah, sedangkan pada genu valgum dengan deformitas ringan dapat diobati dengan pemakaian sepatu bot dengan bagian dalam tumit atau insole terangkat 3/8” dan tumit memanjang ke depan. Alat ini akan memudahkan penderita dalam berjalan agar lebih seimbang. Dalam kasus deformasi yang rumit, penderita mungkin akan disarankan untuk melakukan operasi osteotomi atau pengangkatan tulang.

Pasca operasi, tentu saja penderita harus terus dipantau dan diberikan terapi guna mempercepat pemulihan pasca operasi. Dalam kasus ini, Fisioterapi akan membantu pemulihan pasca operasi penderita kaki O dan kaki X ini dengan beberapa cara antara lain:

  • Mobilisasi lutut bertahap, adalah bagian utama dari perawatan.
  • Beberapa modalitas panas dapat diberikan untuk menghilangkan rasa sakit.
  • Latihan penguatan untuk paha depan, paha belakang dan otot gluteus.
  • Ketika pasien mampu berjalan, pasien akan diberikan pelatihan yang benar untuk berdiri, menyeimbangkan, mentransfer berat badan, dan berjalan.

Sumber:

A., Jade. 2019. “Genu Valgum”. Reference article, Health Jade. (accessed on 28 Jun 2022)

Boyd, Simeon. 2020. “Genu Varum (Bowlegs) and Genu Valgum (Knock-Knees)”. Reference article, MSD Manual Professional Version. (accessed on 28 Jun 2022)

Das, Prodyut. 2014. “Genu Valgum”. Reference article, Physiotherapy treatment. (accessed on 28 june 2022)

Das, Prodyut. 2014. “Genu Varum”. Reference article, Physiotherapy treatment. (accessed on 28 june 2022)

Luijkx, T., Hacking, C. 2021. “Valgus vs varus”. Reference article, Radiopaedia. (accessed on 25 Jun 2022)

M., Fathul. 2017. “Pengenalan Pola Kaki O dan Kaki X Menggunakan Metode Bray-curtis Distance”. Jurnal Ilmiah, Universitas Nusantara PGRI Kediri. (accessed on 25 Jun 2022)

Rathod, C. 2020. “Genu Varum & Genu Valgum in Children”. Reference article, Narayana Health Care. (accessed on 28 Jun 2022)

Soheilipour, F., dkk. 2020. “The prevalence of genu varum and genu valgum in overweight and obese patients: assessing the relationship between body mass index and knee angular deformities”. Acta bio-medica : Atenei Parmensis vol. 91,4 ahead of print. (accessed on 28 Jun 2022)

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *