Peregangan merupakan sekelompok aktivitas fisik yang paling sederhana selaku penyeimbang sempurna untuk keadaan diam atau tidak aktif bergerak dalam waktu yang cukup lama. Peregangan merupakan proses menempatkan bagian-bagian tertentu tubuh pada posisi yang akan memanjangkan otot-otot dan jaringan-jaringan halus yang terkait, misalnya fascia, tendon, dan ligament (Andriyan & Priambadha, 2017). Pada masa remaja dan dewasa muda, seringkali disibukkan oleh sekolah, perkuliahan dan juga pekerjaan. Terkadang hal tersebut justru membuat olahraga menjadi hal yang dikesampingkan bahkan terbengkalai, ditambah lagi dengan posisi duduk yang salah dan tidak ergonomis.
Pada posisi duduk atau berdiri yang salah, akan terjadi mekanisme proteksi dari otot – otot tulang belakang untuk menjaga keseimbangan, sehingga timbul manifestasi overuse pada salah satu sisi otot secara terus-menerus dan terjadi ketidakseimbangan postur tubuh ke salah satu sisi. Susunan muskuloskeletal akan terganggu dan menimbulkan keterbatasan ruang gerak sendi (ROM) dan fleksibilitas tubuh sehingga aktivitas sehari-hari terganggu. Latihan sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan peregangan. Peregangan paling sering dilakukan untuk meningkatkan jangkauan gerak sendi dan efektif untuk pemeliharaan, dan peningkatan kinerja latihan, juga sebagai pencegahan cedera.
Peregangan teratur di sela pekerjaan akan mengurangi kecemasan, dan kelelahan. Peregangan juga memiliki manfaat seperti meningkatkan fleksibilitas sehingga tubuh semakin mudah bergerak dan bekerja, kemudian juga dapat meningkatkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh. Manfaat lain seperti melatih keseimbangan, dan mampu meredakan ketegangan yang memiliki dampak tubuh menjadi rileks.
Peregangan dibagi menjadi peregangan statis, balistik, dinamis, dan proprioceptive neuromuscular facilitation (PNF). Peregangan statis merupakan salah satu peregangan yang direkomendasikan untuk nonatlet, karena sangat efektif untuk meningkatkan fleksibilitas. Peregangan ini dilakukan dengan menarik otot yang ingin diregangkan sampai titik maksimal selama 10 – 30 detik dengan 2 sampai 4 kali pengulangan. Total durasi peregangan yang direkomendasikan adalah 60 detik (American College of Sports Medicine, 2018).
Sumber:
Anggraeni, R. R. (2015). Manfaat Peregangan Otot Terhadap Keluhan Nyeri Punggung Bawah Pada Pekerja Bagian Knitting Gantung PT. Royal Korindah Purbalingga. Universitas Negeri Semarang
Park, et al. (2018). The Effect of Warm-ups with Stretching on the Isokinetic Moments of Collegiate Men. Journal of Exercise Rehabilitation, 14(1), pp. 78–82.
Powers SK, Howley ET. (2014). Exercise physiology: theory and application to fitness and performance. 9th ed. New York: McGraw-Hill Education.
Pramardika, D. D., Kasaluhe, M. D., dkk. (2022). Pengenalan Kegiatan Peregangan Tubuh Sebagai Aktivitas Fisik Dalam Menunjang Pembelajaran Efektif Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Empathy Vol. 3 No. 1